Broken Home, Musibah dalam Keluarga Sakinah

Broken Home, Musibah dalam Keluarga Sakinah

Kali ini aku ingin membahas sebuah hal yang simpel namun agaknya menjadi permasalahan banyak orang, karena justru yang biasanya sederhana ini adalah yang memberikan dampak besar bagi orang lain.

Broken Home mungkin sudah tidak perlu aku jelaskan panjang lebar, semua orang juga pasti tahu artinya, secara garis besar mari kita artikan Broken Home sebagai kondisi dalam suatu keluarga dimana terdapat kesenjangan antar anggota keluarga yang lain, biasanya berupa kesenjangan antar orang tua kita, entah karena cekcok atau adu mulut maupun hal lain.

Bila kalian tidak saling cinta, kenapa harus menikah?

Esensi dari sebuah pernikahan bukanlah sekedar mengikat dua insan dalam suatu ikatan kebersamaan, lebih dari itu esensi pernikahan adalah mempertahankan bagaimana suatu ikatan tetap terikat, maka dari itu didalam pernikahan harus ada rasa saling percaya, saling melengkapi, dan menerima kekurangan pasangan.

Namun hal ini tidak terlalu diketahui oleh kedua pasangan, saat berada dalam rumah tangga, kekurangan antar keduanya mulai terlihat, lebih parahnya mereka tidak bisa saling menerima kekurangan yang lain, bahkan bibit-bibit ketidak percayaan mulai timbul, dan pada suatu masa akan menjadi bom waktu yang berujung perceraian. Menjadi masalah apabila saat bercerai mereka sudah dikaruniai "Buah Pernikahan", yakni seorang anak.

"Joker" Terlahir dari Orang Tua Egois

Aku tidak ingin menjudge anak Broken Home sebagai Joker yang terkenal kejam dan bengis, sebaliknya yang aku maksud sebagai Joker di sini adalah orang yang mencoba mencari perhatian dalam lingkungan pergaulan karena mereka tidak mendapatkan itu di keluarga.

Sederet permasalahan pasti menghampiri korban Broken Home (Anak), mereka biasanya akan menyalahkan diri mereka sendiri atas apa yang terjadi pada keluarganya, jujur aku tidak mengerti kenapa mereka korban Broken Home dapat berfikir demikian, tapi apapun itu alasannya, Orang Tua adalah sarana agar kalian bisa keluar di dunia, kita tidak harus bertanggung jawab atas semua kerusakan keluarga kita yang disebabkan oleh orang tua. Disini aku akan memberikan beberapa dampak yang akan menghampiri korban Broken Home

  1. Rentan Mengalami gangguan Psykis
  2. Membenci Kedua Orang Tuanya
  3. Tidak Mudah bergaul, atau justru mencari perhatian dalam sebuah pergaulan dengan cara menindas orang lain
  4. Memiliki permasalahan Moral
  5. Mudah mendapat pengaruh buruk di Lingkungan
  6. Memiliki pandangan bahwa hidup adalah kesia-siaan, bahkan kadangkala berfikir "Saya juga tidak ingin dilahirkan di dunia ini"

Untuk kalian para korban "Keegoisan Orang Tua" (Broken Home). Percayalah, suatu saat kalian juga akan meninggalkan keluarga mu, kalian akan membuat suatu ikatakan keluarga baru.

Jadikan Broken Home sebagai pelajaran berharga bahwa pada suatu keluarga tidak hanya sebatas terdapat kedua orang tua, tapi juga anak. Sehingga saat kalian sudah berkeluarga nanti, bijaklah dalam mengambil keputusan agar anak kalian tidak terjerumus kedalam penyesalan karena sudah dilahirkan.

"𝘚𝘦𝘵𝘪𝘢𝘱 𝘬𝘦𝘱𝘶𝘵𝘶𝘴𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪𝘢𝘮𝘣𝘪𝘭 𝘬𝘦𝘵𝘪𝘬𝘢 𝘮𝘢𝘳𝘢𝘩 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘴𝘢𝘭𝘢𝘩"
Baca juga :
Someone with expertise in content writing and SEO; an aspiring digital/content marketer striving to create and share meaningful works.