Kerja Full Time: Definisi, Kelebihan, Kekurangan, dan Bedanya dengan Part Time

Kerja Full Time dan Part Time
Kerja Full Time dan Part Time

Ketika memutuskan untuk menjadi karyawan full time, artinya kamu harus sudah siap menerima semua kelebihan dan juga kekurangan dari sistem kerja ini.

Baik itu bekerja secara full time, part time, freelancer, atau kontrak, semuanya pasti memiliki plus dan minus untuk perkembangan karier kamu ke depannya.

Itulah mengapa, sangat penting untuk mempelajari semuanya agar kamu bisa mengambil keputusan yang tepat, serta mampu meminimalkan risiko yang akan terjadi.

Untuk informasi lebih lengkapnya, ayo simak pembahasan berikut ini sampai akhir!

Definisi Kerja Full Time

Dilansir dari Indeed, full time artinya sistem kerja dengan jumlah jam kerja sebanyak 40 jam dalam satu minggu untuk 5 hari kerja.

Namun, ketentuan jam kerja tersebut bisa saja berbeda-beda, tergantung pada profesi dan industri kerjanya.

Hal tersebut selaras dengan apa yang disebutkan The Balance Money, bahwa definisi kerja full time ditentukan oleh kebijakan perusahaan atau undang-undang yang berlaku.

Di Indonesia sendiri, aturan jam kerja sudah ditentukan dalam UU Ciptaker. Setidaknya, ada dua aturan jam kerja yang dapat digunakan oleh perusahaan, yaitu:

  • 7 jam dalam sehari untuk 6 hari kerja dengan 1 hari istirahat dalam 1 minggu
  • 8 jam dalam sehari untuk 5 hari kerja dengan 2 hari istirahat dalam 1 minggu

Jadi, karyawan full time adalah karyawan yang bekerja selama aturan kerja tersebut secara penuh.

Itulah mengapa, dalam bahasa Indonesia, pekerjaan full time disebut juga sebagai pekerjaan penuh waktu.

Perbedaan Kerja Full Time dan Part Time

Selain pada durasi jam kerjanya, ada beberapa perbedaan lain antara pekerjaan full time dan part time. Berikut penjelasannya.

1. Upah dan gaji

Terdapat perbedaan yang cukup tinggi antara upah pekerja full time dan part time.

Sebagai pekerja full time artinya kamu bekerja untuk perusahaan secara penuh waktu. Sementara itu, karyawan part time mungkin memiliki jam kerja setengah dari karyawan penuh waktu.

Jadi, gaji yang didapatkan oleh pekerja part time juga besarannya setengah dari gaji karyawan full time.

2. Benefit karyawan

Karyawan penuh waktu berhak mendapatkan beberapa benefit atau kompensasi tambahan dari perusahaan, mulai dari asuransi kesehatan hingga cuti tahunan.

Di sisi lain, karyawan part time biasanya tidak diberikan beberapa fasilitas tambahan tersebut.

Meskipun begitu, tetap ada beberapa perusahaan yang memberikan hak cuti, diskon karyawan, dan benefit lainnya.

3. Jadwal kerja

Karyawan part time memiliki jadwal kerja yang lebih sedikit dari karyawan full time. Misalnya, mereka hanya bekerja 4 jam dalam satu hari atau bekerja sebanyak 3 hari dalam satu minggu.

Selain itu, beberapa dari pekerja part time juga ada yang diberi kebebasan untuk menentukan di hari apa mereka akan masuk bekerja, selama memenuhi syarat jumlah hari kerja tersebut.

Kelebihan Kerja Full Time

Bagi kamu yang sedang mempertimbangkan ingin bekerja secara penuh waktu, part time, atau freelance, simak beberapa kelebihan pekerjaan full time berikut ini.

1. Mendapatkan hak paid leave

Sebagai pekerja penuh waktu, artinya kamu berhak untuk mendapatkan hak cuti berbayar (paid leave). Artinya, meskipun kamu sedang cuti, gajimu tidak akan dipotong.

Bahkan, ada jumlah minimum paid leave yang wajib diberikan perusahaan kepada karyawan full time-nya.

2. Kesempatan promosi jabatan

Bekerja sebagai karyawan full time artinya kamu memiliki kesempatan untuk mengembangkan karier di perusahaan.

Contohnya adalah kesempatan promosi jabatan dan kenaikan gaji setelah menjalani periode kerja dalam waktu tertentu, atau setelah memenuhi beberapa kebijakan lainnya dari perusahaan.

Di sisi lain, karyawan part time atau kontrak biasanya harus diangkat menjadi karyawan full time terlebih dahulu untuk memiliki peluang ini.

3. Memiliki sumber pendapatan yang stabil

Pekerjaan penuh waktu menawarkan kelebihan lainnya yaitu penghasilan tetap yang stabil.

Selain itu, beberapa perusahaan bahkan memberikan komisi atau bonus tambahan kepada karyawan full time.

Hal ini tentu jauh lebih menguntungkan jika dibandingkan dengan part time atau freelance, di mana jumlah penghasilan yang kamu dapatkan sifatnya fleksibel dan tidak tetap.

4. Job security yang lebih baik

Job security adalah seberapa tinggi kemungkinanmu untuk mempertahankan pekerjaan yang saat ini kamu miliki.

Pekerjaan full time memberikanmu job security yang lebih baik, artinya kemungkinan untuk kehilangan pekerjaan penuh waktu sangatlah rendah.

Berbeda dengan pekerja kontrak, part time, atau freelance yang pemutusan hubungan kerjanya bisa terjadi lebih cepat.

Kekurangan Kerja Full Time

Kerja Full Time dan Part Time

Bekerja secara full time mengharuskanmu untuk berkomitmen secara penuh dan loyal pada perusahaan.

Itulah mengapa, meskipun memiliki beberapa kelebihan, ada beberapa kekurangan pekerjaan penuh waktu sebagaimana dilansir dari Career Addict:

1. Kesulitan menerapkan work-life balance

Dikarenakan oleh jam kerja yang lumayan banyak, kamu mungkin akan merasa kesulitan untuk menyeimbangkan antara kehidupan kantor dan kehidupan pribadimu.

Tak jarang juga para karyawan masih harus lembur kerja untuk menyelesaikan pekerjaannya di luar jam kerja.

Hal ini disebabkan karena beban kerja karyawan penuh waktu yang tentu lebih banyak apabila dibandingkan dengan pekerja part time atau freelance.

2. Tidak bisa memilih project yang diinginkan

Bekerja secara full time artinya kamu siap menjadi bagian dari suatu tim atau departemen. Itulah mengapa sangat kecil kemungkinannya kamu bisa memiliki kebebasan untuk memilih project di kantor.

Apabila kamu ingin memiliki kebebasan seperti ini, kamu mungkin bisa pertimbangkan untuk memulai karier sebagai freelancer.

Selain bisa memilih project yang ingin kamu ambil, kamu juga bisa tentukan sendiri berapa biaya jasamu dan bekerja untuk lebih dari satu client.

3. Berpotensi terjebak di zona nyaman

Sebagai karyawan penuh waktu dengan job security yang tinggi, kamu mungkin mulai merasa tidak perlu untuk berjuang mencari peluang yang lebih baik.

Akibatnya, kamu jadi tidak memiliki ambisi untuk mengejar career goal-mu. Kamu tetap perlu meningkatkan skill dan kompetensi agar bisa terus bersaing dengan ribuan profesional lainnya.

Hal ini sangat penting terutama untuk mempersiapkan kemungkinan terburuk, seperti gelombang PHK massal yang belakangan ini sering terjadi.

4. Mudah bosan dan stres

Rutinitas yang itu-itu saja bisa jadi salah satu faktor yang membuatmu mudah bosan dengan pekerjaanmu. Tidak sedikit karyawan yang akhirnya memutuskan resign karena merasa jenuh.

Selain rasa bosan, karyawan penuh waktu juga berpotensi untuk merasakan stres yang lebih tinggi karena tuntutan dan work load yang lebih banyak dari pada pekerja part time.

Meskipun begitu, kamu bisa mengatasi rasa bosan dan stres ini dengan berbagai cara, misalnya:

  • Berkomunikasi langsung dengan atasan untuk mendiskusikan apakah ada project atau role lain yang bisa membantu memaksimalkan potensimu di kantor.
  • Mencoba hobi lain di luar pekerjaan atau bergabung dengan komunitas baru.
  • Menemukan coping mechanism atau metode yang tepat untuk mengatasi rasa stres maupun konflik internal yang sering kamu alami, contohnya dengan meditasi, yoga, atau cara lainnya.

Bekerja sebagai karyawan full time artinya kamu bisa mendapatkan keuntungan seperti pendapatan tetap dan job security, tetapi ada juga risiko lain seperti stres dan work-life balance yang kurang baik.

Apakah kamu baru saja memulai langkahmu di dunia kerja? Selain memahami sistem kerja, ada banyak panduan bermanfaat lainnya di blog ini, lho!

Ayo pelajari tips-tips penting untuk karyawan baru yang bisa kamu dapatkan, mulai dari tips adaptasi hingga hal-hal yang perlu kamu perhatikan sebelum mulai bekerja.

Dengan mempelajarinya, kamu bisa menghindari beberapa kesalahan umum yang biasanya dilakukan oleh karyawan baru.

Sumber:

Baca juga :
Someone with expertise in content writing and SEO; an aspiring digital/content marketer striving to create and share meaningful works.